Hectic but Happy

Guys, biar dokumentasi Akreditasi 2022/2023 tidak hilang, titip foto kami dulu ya disini 😁

Hari pertama

Ini foto hasil jepretan Warek II, karena saya penanggung jawab kriteria 1, duduk agak di depan, jadi lah ketika Akan mendokumentasi kegiatan, Pak WR2 menoleh sembari memberi penawaran, Sini saya fotoin. Jadi lah jepret foto nya begini. πŸ˜‚ *note: baju batik kebesaran, posisi muka juga kurang pas. Ya sudah lah, ndak mungkin mangamek bana dimuko Warek do. Malu dong. Wkwk
Karna jepretan Warek tak OK, makanya kami selfi aja udah. Foto2 dlu sebelum masuk suasana mencekap akreditasi πŸ˜‚
Pake masker, biar keliatan mysteriousπŸ˜‚
TambuahπŸ˜…

Hari Kedua

Foto akreditasi hari kedua. Waktu break. Walau dagdigdug ser ser ser ser, tapi harus tetap eksis :v
Ini pura2 serius biar ga apa kali kata orang medan. πŸ˜„
Ini aku pake ekpresi apa ni ya? :v Bu Kiki full eksrepsi walau kaki masih sakit setelah jatuh dari motor. *jilbab coklat
Versi lengkap difotokan Ibu petugas kebersihan. Tapi mereng guys. Tak apa lahπŸ˜‡
Akhirnya kita memutuskan untuk foto sendiri. Hape diletakkan di atas lemari, lalu dibuat timer. Jepret! Hasil nya lebih bagus😁
Tambuah ciek
Tambuah duo
Tambuah tigo, tapi ekspresi gw kurang natural. But, oke lah😁

Hari ketiga

Belum Ada foto kami ya guys. Ini Hari ketiga. Belum Ada selfie2πŸ˜…

Hasil Akreditasi belum diumumkan guys. Bismillah. Semoga terbaik untuk kami.

Jadi Bagaimana?

“Satu Asesor suka durian. Yang satu nya lagi mual kena bau durian. Jadi bingunglah kami kemarin. Tidak jadi kami bawa mereka makan di Ucok durian.” Celetuk Ibu pimpinan Fakultas Farmasi yang pagi ini mamakai jilbab Maron.

“Yang Bapak Asesor itu, banyak juga pantangnya. Sudah tak suka durian, beliau juga tak makan seafood.” Tambah Bu Dekan dengan logat medan kental yang masih semangat sesuai tema baju nuansa merah membara.

“Lah kok gitu Bu? Apa Bapak nya ada hipertensi?” Celetuk saya kemudian ingin tahu

“Bukan hipertensi dek. Tapi kolesterol.” Jawab Bu Dekan sambil menampakkan senyum manisnya.

“Terus istrinya nanyain selalu, hari ini makan, menu nya apa. ” Tambah Bu Dekan lagi.

“Wow” kata saya dalam hati. Berarti istrinya jadi quality control untuk menjaga kesehatan suaminya.

“Jadi kemaren setiap mau makan istrinya nelpon Bu?” Tanya saya masih kepo.

“Ga tiap makan Dek. Tapi Bapak nya cerita. Kalau istrinya nanya tiap hari menu makan nya apa.” Jawab Bu Dekan.

“Oh gitu Bu.” Jawab saya sembari ketawa. Saya mengakui, karena begitulah seharusnya seorang istri, menjaga setiap apa pun yang akan dimakan oleh suaminya. Memastikan bahwa makanan tersebut tidak menganggu kesehatan sang suami dihari ini atau dihari-hari berikutnya.

Lalu apa hikmah yang bisa diambil dari percakapan singkat pagi ini?

Manusia hanya bisa saling mengingatkan. Suami mengingatkan istri, istri mengingatkan suami. Bukan tanda posesif, melainkan tanda peduli.

Tapi jika lah yang diingatkan tidak mau melaksanakan, ya sudah lah, biarkan saja. Tak usah dipaksakan, daripada timbul pertengkaran. Berdoa saja, semoga Allah lah yang bisa merubah hatinya untuk apa pun hal yang terbaik kedepannya untuk dirinya dan keluarganya.

Tapi, diakhir kalam, tidak usah lah terlalu berharap kepada manusia, itu hanya menimbulkan rasa sakit, oleh karena itu, serahkan semuanya kepada Allah, Tuhan semesta Alam.

Meja masih banyak berkas
Dokumen Akreditasi sudah dibersihkan dari meja :v

How can we be productive?

Do you know friend, what is the reason why most of people are not productive?

It because their inability to commit to set their goal in life. Sometimes we want to be success, but we didn’t set how to do and achieve it.

Furthermore, what does the most difficult challenge that people face?

The most difficult challenge people face is not the lack of knowledge, but the lack of execution. They have planned something, but they didn’t do their plan.

Actually, we need to be discipline. Yeah, consistent action is the key to getting what you desire most in our life.

Additionally, the most of people conscetrate on to many things. We should now, do everything is means do nothing. So, please keep focusing. Deep work is needed.

Finally, the execution sistem will help us to make conscious decision. If we do a mistake, admit it. And do what’s required to correct it.

Do you want to be better person than who you are nowadays? Please do these three step!

Hi friend? What are you feeling now? Are you feeling good? Feeling bad? Okay, whatever friend, you should not answer this question, only keep it in your heart.

Everyone want to be better. Move forward and stop wasting your time. Stop filling up your time with pointless garbage.

If you want to be better person, you should do a changes now. You should change your habit. It’s not always big behavior. Tiny behavior is enough for you. Yeah, you did not miss read, tiny behavior can give a changes for you, me and all of us.

Sometimes we set big goals, we want to achieve our dream, but we use the wrong approach. We should use the right approach. If we do not do these, we will not get our thrives.

Yeah, sometimes people do not become what they want, it’s not because a personal flaw, but a design flaw. We set unrealistic goal. And then when we fall short of our expectation, it will feels hurt. It will feels pain. Yeah, we will feel sorrow and depressed. When we feel failure, it absolutely shattered us into pieces.

So, what should we do to be better person that want to achieve our dream? You need to change your habit. Form a new habit. Habit formation. You just need to do tiny behavior.

To successfully form new habit and command a change, we have to do these three steps:

1. Stop judging your self.

2. Set your goals. Your realistic goals. Not unrealistic goals. After you get your aspiration, then break them down into tiny behavior.

3. Accept your mistakes. It will be okay if you do a mistakes. Your mistakes will be a discoveries. It will make you move forward.

The most imperative of these step is taking of self-criticism and self-doubt. Criticising and doubting your self is just can pull you back from making real progress. So, be wise please.

Doing tiny habits, it will make us be person that we want to be easily and joyfully.

Tiny Habit- changing tiny habit can change everything.

Fakta kehilangan

Seujung rambut~, seujung kuku~ Jangan pernah, kau sakiti dirinya~

Ehem, bait diatas adalah potongan lagu dangdut yang dipakai oleh akun ig @undercover.id saat memosting sebuah video. Lalu begini hasil shootscreen layarnya menjadi sebuah foto.

Mesra sekali kan? Ehem bukan, perhatian sekali bukan suaminya?

Pasti begitulah semua keinginan hati semua istri.

Jadi begini~~~

Saya ingin bercerita tentang seorang laki-laki yang meninggal duluan dibanding istrinya.

Laki-laki ini tergolong ganteng, good looking. Walaupun saya terakhir berjumpa 2 tahun yang lalu, tapi masih nampak sisa-sisa ketampanan yang melekat pada wajahnya.

Tapi bukan itu yang ingin saya bahas.

Melainkan, bagaimana sabarnya laki-laki yang kami memanggilnya dengan sebutan ‘atuk’ ini dalam menghadapiΒ  istrinya.

“Kami tak membiarkan nenek sendiri dek. Kalau sendiri pasti nangis.” Begitu ucap si anak terkait ibunya yang sedih ditinggal mati oleh suaminya.

“Atuk ini sabar kali dek. Bagaimanapun kelakuan nenek, ga pernah ia bersuara.”

“Nenek ini kadang mulutnya kelewatan. Dalam marah, kasar mulutnya. Dalam becanda pun kelewatan mulutnya.” Begitu kata si anak.

Cukup panjang si anak bercerita. Ada bagian cerita yang membuat saya mengharu biru.Β  Kata anaknya, pernah si nenek pengen gulai ikan nila toco buatan anaknya.

“Ayah, aku pengen gulai ikan toco si Osin lah” Begitulah kemungkinan rengek si istri kepada suaminya.

Walaupun jauh, tanpa perlu pikir dua kali si suami pergi ke pajak, membeli seekor ikan nila yang kemudian di bawa kerumah anaknya.

Pas ayahnya datang, si anak kaget melihat sang ayah datang bawa seekor ikan nila ukuran sedang.

“Mamakmu kepengen gulai ikan toco buatanmu, Osin. ” Ucap si Ayah.

“Kenapa ga nelpon ayah? Biar aku yang kesana. Biar ga capek ayah kesini. ” Balas si anak ke pada ayahΒ  yang kasian melihat ayahnya menempuh jarak 1 jam menuju rumahnya.

“HP ayah kemasukan air. Rusak. Ga bisa dipake lagi.” Jawab si ayah.

Si anak menghela nafas. Kasian melihat ayahnya, lalu ia segera bergegas memasak masakan yang di request ibunya.

Selesai masak, si ayah bergegas pergi.

“Loh ayah ga makan dulu? ” Tanya si anak heran.

“Ga usah. Mamakmu dah lapar. ” Jawab si ayah yang mungkin juga lapar, namun karena ingat istri, ia tak menghiraukan rasa laparnya.

Si anak hanya menarik nafas lagi, ia tak bisa menahan ayahnya.

Lalu aku sebagai orang ketiga yang mendengar cerita ini, terbayang lah olehku, laki-laki tua yang memakai motor supra, yang pasti berkendara pelan, membawa makanan pesanan istri tercinta.

Kalau boleh berkomentar, saat itu, pasti si istri belum sadar betapa besar pengorbanan si suami untuk dirinya.

“Lalu dek,” Lanjut kakak yang merupakan anak si atuk dan nenek keturunan melayu ini.

“Pernah atuk bolak balik membeli makanan keluar. Sudah tengah malam loh. Setelah dibeli, nenek komplen bukan itu yang dia mau. Akhirnya atuk keluar lagi membeli yang lain. “

Aku membayangkan. Tengah malam, si istri minta dibelikan makanan oleh suami. Sudah hebat si suami mau keluar membelikan. Karna bukan lagi ngidam ya. Tapi eh setelah di belikan, si istri malah komplen, minta dibelikan yang lain. Tapi si atuk dengan sabar, tetap menuruti keinginan si istri. Hebat sekali :’)

Memang sudah lama atuk dan nenek ini tinggal berdua. Anak sudah besar-besar, tinggallah mereka berdua melanjutkan hidup. Si atuk ini lah yang merawat si nenek, istrinya yang mengidap diabetes.

Kalau dilihat dengan mata manusia, mungkin kita menyangka, si nenek inilah yang bakal meninggal duluan.

Tapi itulah kehendak Tuhan. Yang merawat, lebih duluan meninggal daripada orang yang di rawat.

Ya memang, yang sudah lama sakit, belum tentu dia yang lebih dahulu dicabut ajalnya. Bisa saja si yang sehat, diberi sakit sebentar saja, lalu diambil nyawanya.

Begitulah hidup, umur seseorang tidak dapat di terka.

Sekarang, tinggal lah nenek yang selalu menangis jika seorang diri. Namun si anak tak membiarkan ia sendiri, di temani duduk, bercerita, untuk mengalihkan fikiran nenek ke si atuk, suami tercintanya. πŸ™‚

Segala sesuatu baru terasa berharga setelah kita kehilangannya~

Killing time

Satu hal yang ternyata mulai tergerus dalam diriku. Apa itu?

Killing time.

Killing time adalah istilah dalam bahasa Inggris yang artinya kita memanfaatkan waktu dengan maksimal dengan mengisi suatu kegiatan dalam menyelingi kegiatan lain.

Misal nih ya, kita sedang menunggu Bus, sembari menunggu, kita membaca buku. Sembari menanti, kita mendengar video edukasi.

Contoh untuk para perempuan, disaat sedang mencuci piring, kita mendengarkan postcast yang mendidik. Disaat kita mencuci, kita mendengarkan listening bahasa Inggris.

Istilah killing time baru saya tahu ketika saya mendengarkan postcast dari “five minute english. ” Aplikasi yang berisi audio singkat yang membantu kita dalam memahami bahasa Inggris.

Dan ternyata, setelah saya fikir-fikir, killing time ini sudah lama saya kerjakan. Bahkan sejak SD dulu.

Sambil menyuci saya mengingat pelajaran yang diajarkan guru.

Tapi killing time yang benar2 efektif saya lakukan adalah di saat SMA. Tidak ada waktu yang terlewat tanpa memanfaatkan nya dengan maksimal.

Main handphone? Tidak. Lihat2 IG? Juga tidak.

Dan satu lagi, ketika SMA saya juga siswa yang cukup konsisten. Seorang guru sejarah yang bercerita terkait siswa lamanya yang kuliah di tempat terkenal, membuat semangat ku terpacu untuk mengikuti.

Dan alhamdulillah, atas izin Allah, doa orang tua, dan juga usahaku yang tidak pernah lelah, menghantarkanku pada sebuah prestasi.

Saya yang dulunya ketika SMP tidak pernah juara, tiba2 menjadi juara umum disekolah SMA terbaik dikotaku. Siswa yang juara diwaktu SMP dulu, terlewati. Siswa dari SMP lain terbaik yang juga masuk ke SMA itu, juga ku lewati.

Alhamdulillah. Ternyata itu kuncinya. Manfaatkan waktu dengan maksimal dan konsisten lah.

Memang untuk melakukan hal itu, kita harus memiliki tujuan.

Tanpa tujuan, kita akan seperti kapal yang terombang-ambing oleh gelongbang di lautan. Tidak tahu kemana. Oleh kerananya kita tidak akan pernah menepi. Jika menepi, bisa saja kita tersesat di pulau yang tidak berpenghuni.

Karena itulah teman, jika kamu memiliki tujuan hidup yang ingin kamu capai, manfaatkanlah waktumu dengan maksimal. Konsisten. Berdoa. Berusaha. Minta ridho orangtuamu. Maka, tunggulah keajaiban datang menghampiri mu. πŸ™‚

Seiring berjalannya waktu, banyak godaan yang menghampiri. Semoga kita bisa segera menangani πŸ™‚

Bingung maharmu apa? Baca ini!

Khusus hari ini, kita ngeblog pakai bahasa Minang.

Ehem. Kita mulai.

Dunsanak-dunsanak, apolai nan padusi, jiko ditanyo apo nionyo, jan manjawek terserah.

“Nio makan dima diak?” Nan kecek si uda.

“Terserah uda se lah.” Jawek si adiak

“Nio jalan-jalan kemano kito diak?” Tanyo Uda.

“Terserah uda se lah.” Jawek padusi baliak.

Kalau hal-hal remeh yang di tanyo, dan di jawek terserah, yo ndk masalah.

Tapi kalau hal yang cukuik serius yang ditanyo, “Nio mahar a diak?”

“Terserah uda se lah”

Beko kalau memang diagiah cuma seperangkat alat sholat baa sanak? :v

Lai ka ikhlas? Lai ka manangih? Lai ndak ka disesali?

Kito pikia se yang positif. Mungkin dek nan padusi terlalu pacayo, harago yang paralu diagiah untuak dirinyo.

Memang padusi nan “barakek” tu padusi nan mamudahkan mahar untuk calon lakinyo.

Tapi laki-laki tantu harus bisa manilai, manggadangkan hati calon bini. Sesuai kemampuan saku.

Kalau memang ndak ado nan ka diagiahan, yo ndak masalah. Ndak mungkin dipaso kan?

Tapi misal yang dijanjian lah ado. Lah pernah si calon laki mangecek.
“Mahar nyo Oto suak diak.”
Kalau bagitu nan padusi pasti alah sanang mandanganyo.

Bisuak2nyo, pas dakek k acara hari H, Tu ditanyo baliak dek calon laki, mungkin disuruh tanyo dek urang tuonyo, “apo maharnyo diak”, tu di jawek dek padusi “terserah”, soalnyo nan laki2 lah bajanji manjadikan Oto sebagai mahar. Tu ndak mgkn padusi manjawek, “oto dan cincin berlian”. Ndk lamak lah si padusi mamintak2 tambah :v

Tapi ternyata dan ternyata, pas hari H, tu takajuik nan padusi maharnyo cuman seperangkat alat sholat. Karano menjawab TERSERAH. Kena prank berarti yes. Ondeh mandeh. 🀣

Kalau baitu nan tajadi, tu baa lai nak?

Ikhlas se lah lai sanak? Kok Iyo ado nan baitu nan tajadi. Seandainyo πŸ˜†

Baa kok harus ikhlas tu?

Soalnyo waktu ndk bisa diulang, ndk bisa dituntuik baliak.

Apo pelajaran yang bisa kito ambiak?

Jadi bisuak kok dunsanak Nio manikah, kalau ditanyo mahar, jawek se lah. Mintak a nan takana sesuai kemampuan si laki-laki.

Misal,

“Nio mahar apo diak? “

Jawek se, ‘seperangkat alat sholat dan ameh satu kilo” πŸ€£πŸ˜‚πŸ€£πŸ˜‚

Sumber Kebahagiaan?

Sesungguhnya sumber kebahagiaan itu berasal dari sendiri. Memang bukan dari orang lain. Jangan berharap kepada manusia, sungguh itu sangat menyakitkan πŸ™‚

Terkait pasangan, apapun itu, untuk menghindari perselisihan, memang harus dibuat kesepakatan. Tentang apapun itu πŸ™‚

Bagi teman2 yang mau menikah, ingat itu, tentang apapun itu, sepakati lah bersama terkait aturan2 yang akan dijalankan d rumah.

Percayalah, jika tidak ada kesepakatan, akan muncul sesuatu yang tidak diinginkan (red:keributan) πŸ™‚

Cara Membuat Susu Kedelai

1. Rendam kedelai selama 7 jam.

2. Kelupaskan kulitnya. Cuci bersih.

3.Rebus kacang kedelai sampai mendidih.

4. Lalu blender 1 ons kedelai, 1 liter air.
5. Saring.
Ampasnya bs dikasih air lagi
6. Air kedelai dididihkan.
7. Setelah panas berkurang sikit, tambah gula + garam

1 liter susu kedelai
ditambah 1 ons gula.

Sengaja catatan nya diletak disini biar tak hilang ya πŸ˜€ 😁

Harapan yang semoga tidak Semu

Wahai Allah, Sang Maha Penguasa Bumi, ampunilah diri kami yang hina dina ini.

Banyak kurang dan cacat yang terpatri di hati kami.

Ingat panasnya nerakamu, membuat kami menangis. Namun kadang kami angkuh, tidak peduli dengan itu. Dan saat sadar kami datang, airmata kembali turun karna kami tidak pantas masuk ke dalam surgaMu.

Kami pendosa ya Allah. Kami manusia tidak luput dari dosa. Engkaulah Yang Maha Perkasa dan Maha Pengampun.

Pernah kami dengar ya Allah, hamba pendosa yang bertaubat lebih engkau sukai daripada si sholeh/sholehah yang selalu merasa dirinya benar.

Kami bukanlah golongan sholeh dan sholehah ya Allah, dan sudah pasti kami adalah pendosa yang selalu lalai terhadap perintahmu.

Ya Allah, kami lemah. Banyak sekali godaan di dunia ini yang membuat kami goyah. Banyak sekali godaan disana sini yang membuat kami terlena. Bahkan sepertinya Yahudi telah berhasil mencapai tujuannya. Melengahkan kami dengan benda persegi panjang yang kini sinyalnya sudah 5G.

Ya Allah, genggam lah hati kami selalu. Kuatkan hati kami yang rapuh dan lemah ini. Dan ya Allah, jauhkanlah kami dari kesombongan hati.

Tiada Tuhan selain Engkau. Jika kami datang menghadapmu Ridhoi lah kami. Dan tempatkan kami di sisi terbaikmu, meski tidak pantas kami menerimanya

T.T